bagaimana jika seseorang meninggalkan shalat Jum’at? Apa akibat yang menimpa dirinya?Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir Al Barrok hafizhohullah ditanya, “Apa akibat yang diperoleh orang yang tidak menghadiri shalat Jumat? Apa hadits yang menerangkan hal tersebut?Jawab Syaikh hafizhohullah,Shalat Jum’at adalah shalat yang wajib bagi orang yang tidak memiliki uzur. Barangsiapa meninggalkannya, ia terjerumus dalam dosa besar. Barangsiapa yang meninggalkan shalat Jum’at sebanyak tiga kali karena meremehkannya, hatinya akan tertutupi. Dan ia termasuk orang-orang yang lalai. Sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab shahihnya dari Abu Hurairah dan Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, keduanya mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata ketika beliau memegang tongkat di mimbarnya,لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ الْجُمُعَاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنَ الْغَافِلِينَ “Hendaklah orang yang suka meninggalkan shalat jumat menghentikan perbuatannya. Atau jika tidak Allah akan menutup hati-hati mereka, kemudian mereka benar-benar akan tergolong ke dalam orang-orang yang lalai.” (HR. Muslim no. 865) Dalam hadits lain disebutkan,مَنْ تَرَكَ ثَلاَثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا بِهَا طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قَلْبِهِ “Barangsiapa meninggalkan shalat Jum’at sebanyak tiga kali karena lalai terhadap shalat tersebut, Allah akan tutupi hatinya.” (HR. Abu Daud no. 1052, An Nasai no. 1369, dan Ahmad 3: 424. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih). Ini akibat yang menimpa hati. Musibah ini lebih bahaya dari akibat yang menimpa jasad atau kulit seseorang...Sedangkan hukuman duniawi, hendaklah ulil amri (penguasa) memberi hukuman pula bagi orang yang meninggalkan shalat Jum’at tanpa ada uzur agar mencegah tindak kejahatan mereka. Hendaklah setiap muslim bertakwa pada Allah, janganlah sampai ia melalaikan kewajiban yang telah Allah wajibkan. Jika seseorang lalai dalam demikian, maka ia akan menuai petaka dari Allah. Jagalah perintah Allah, niscaya pahala Allah akan diraih. Dan Allah akan beri karunia kepada siapa saja yang Dia kehendaki. . [Sumber fatwa: ahlalhdeeth.com] HUBUNGI : Buka Setiap Hari Senin-Sabtu,Work Time 10.00wib - 17.00wib,(Diluar Jam Kerja bisa Janjian).Maspion
bagaimana jika seseorang meninggalkan shalat Jum’at? Apa akibat yang menimpa dirinya?
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir Al Barrok hafizhohullah ditanya, “Apa akibat yang diperoleh orang yang tidak menghadiri shalat Jumat? Apa hadits yang menerangkan hal tersebut?
Jawab Syaikh hafizhohullah,
Shalat Jum’at adalah shalat yang wajib bagi orang yang tidak memiliki uzur. Barangsiapa meninggalkannya, ia terjerumus dalam dosa besar. Barangsiapa yang meninggalkan shalat Jum’at sebanyak tiga kali karena meremehkannya, hatinya akan tertutupi. Dan ia termasuk orang-orang yang lalai. Sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab shahihnya dari Abu Hurairah dan Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, keduanya mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata ketika beliau memegang tongkat di mimbarnya,
لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ الْجُمُعَاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنَ الْغَافِلِينَ “Hendaklah orang yang suka meninggalkan shalat jumat menghentikan perbuatannya. Atau jika tidak Allah akan menutup hati-hati mereka, kemudian mereka benar-benar akan tergolong ke dalam orang-orang yang lalai.” (HR. Muslim no. 865)
Dalam hadits lain disebutkan,
مَنْ تَرَكَ ثَلاَثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا بِهَا طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قَلْبِهِ “Barangsiapa meninggalkan shalat Jum’at sebanyak tiga kali karena lalai terhadap shalat tersebut, Allah akan tutupi hatinya.” (HR. Abu Daud no. 1052, An Nasai no. 1369, dan Ahmad 3: 424. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih). Ini akibat yang menimpa hati. Musibah ini lebih bahaya dari akibat yang menimpa jasad atau kulit seseorang. . . Sedangkan hukuman duniawi, hendaklah ulil amri (penguasa) memberi hukuman pula bagi orang yang meninggalkan shalat Jum’at tanpa ada uzur agar mencegah tindak kejahatan mereka. Hendaklah setiap muslim bertakwa pada Allah, janganlah sampai ia melalaikan kewajiban yang telah Allah wajibkan. Jika seseorang lalai dalam demikian, maka ia akan menuai petaka dari Allah. Jagalah perintah Allah, niscaya pahala Allah akan diraih. Dan Allah akan beri karunia kepada siapa saja yang Dia kehendaki. .
[Sumber fatwa: ahlalhdeeth.com]
HUBUNGI :
Buka Setiap Hari Senin-Sabtu, Work Time 10.00wib – 17.00wib, (Diluar Jam Kerja bisa Janjian). Maspion Square Lt. Dasar Room MIT Block D15 – JL. Ahmad Yani no 73 Surabaya
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du, Terdapat beberapa hadis yang menunjukkan keutamaan Raudhah. Diantaranya, [1] Hadis dari Abdullah bin Zaid al-Mazinni radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَا بَيْنَ بَيْتِى وَمِنْبَرِى رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ “Antara rumahku dan mimbarku adalah salah satu taman surga.” (HR. Bukhari 1195 & Muslim 3434). [2] Hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang semisal, hanya ada tambahan redaksi, وَمِنْبَرِى عَلَى حَوْضِى “Dan mimbarku di atas telagaku..” (HR. Bukhari 1196 & Muslim 3436) [3] Hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مِنْبَرِي هَذَا عَلَى تُرْعَةٍ مِنْ تُرَعِ الْجَنَّةِ “Mimbarku ini merupakan salah satu tur’ah surga.” (HR. Ahmad 9812 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth). Sahl bin Sa’d pernah mengatakan, كُنَّا نَقُولُ الـمِنْبَر عَلَى تُرعَةٍ مِن تُرَعِ الجَنَّة قَال سَهلٌ: هَل تَدْرُونَ مَا التُّرعَة؟ هُوَ البَابُ Kami meyakini bahwa mimbar itu berada di atas tur’ah surga. Sahl bertanya, “Tahukah kalian, apa itu tur’ah?” Tur’ah artinya pintu. (HR. Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir 5888) [4] Hadis dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ قَوَائِمَ مِنْبَرِى هَذَا رَوَاتِبُ فِى الْجَنَّةِ “Sesungguhnya kaki-kaki mimbarku ini adalah salah satu kedudukan yang tinggi di surga.” (HR. Nasai 704 dan dishahihkan al-Albani). Ulama berbeda pendapat dalam memahami hadis ini. Ibnu Abdil Bar mengatakan, اختلف العلماء في تأويل قوله ما بين بيتي ومنبري روضة من رياض الجنة فقال منهم قائلون ترفع تلك البقعة يوم القيامة فتجعل روضة من الجنة وقال آخرون هذا على المجاز Ulama berbeda pendapat mengenai makna hadis tentang raudhah di atas. Sebagian berpendapat bahwa tempat itu akan diangkat pada hari kiamat dan dijadikan sebagai taman surga. Sebagian yang lain berpendapat bahwa hadis ini kalimat majaz. Ibnu Abdil Bar melanjutkan, لما كان جلوسه وجلوس الناس إليه يتعلمون القرآن والدين والإيمان هنالك شبه ذلك الموضع بالروضة
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Terdapat beberapa hadis yang menunjukkan keutamaan Raudhah. Diantaranya,
[1] Hadis dari Abdullah bin Zaid al-Mazinni radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Kami meyakini bahwa mimbar itu berada di atas tur’ah surga. Sahl
bertanya, “Tahukah kalian, apa itu tur’ah?” Tur’ah artinya pintu. (HR.
Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir 5888)
[4] Hadis dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya kaki-kaki mimbarku ini adalah salah satu kedudukan yang
tinggi di surga.” (HR. Nasai 704 dan dishahihkan al-Albani).
Ulama berbeda pendapat dalam memahami hadis ini.
Ibnu Abdil Bar mengatakan,
اختلف العلماء في تأويل قوله ما بين بيتي ومنبري روضة من رياض الجنة فقال
منهم قائلون ترفع تلك البقعة يوم القيامة فتجعل روضة من الجنة وقال آخرون
هذا على المجاز
Ulama berbeda pendapat mengenai makna hadis
tentang raudhah di atas. Sebagian berpendapat bahwa tempat itu akan
diangkat pada hari kiamat dan dijadikan sebagai taman surga. Sebagian
yang lain berpendapat bahwa hadis ini kalimat majaz.
Ibnu Abdil Bar melanjutkan,
لما كان جلوسه وجلوس الناس إليه يتعلمون القرآن والدين والإيمان هنالك شبه
ذلك الموضع بالروضة لكريم ما يجتنى فيها وأضافها إلى الجنة كما قال عليه
الصلاة والسلام : ” الجنة تحت ظلال السيوف ” يعني أنه عمل يدخل المسلم
الجنة
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk, dan para
sahabat duduk di hadapan beliau, mereka belajar al-Quran, agama, dan
iman, itulah yang menjadi alasan tempat ini disamakan dengan taman
surga, karena kemuliaan pahala yang didapatkan di majlis itu. dan beliau
kaitkan dengan surga, seperti sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Surga itu di bawah bayang-bayang pedang.” Artinya, jihad adalah amal
yang bisa mengantarkan seorang muslim menuju surga. (at_Tamhid, 2/287).
Keterangan lain disampaikan an-Nawawi,
قوله ما بين بيتي ومنبري روضة من رياض الجنة ذكروا في معناه قولين أحدهما
أن ذلك الموضع بعينه ينقل إلى الجنة والثاني أن العبادة فيه تؤدى إلى الجنة
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Antara rumahku dan mimbarku
adalah raudhah.” Para ulama menyebutkan ada 2 pendapat ulama mengenai
makna hadis ini. Pertama, tempat itu akan dipindah ke surga. Kedua,
bahwa ibadah di sana akan mengantarkan ke surga.
Kita akan mengulang kedua kesimpulan perbedaan pendapat di atas,
Pertama, bahwa makna hadis ini sesuai tekstualnya. Artinya, bahwa
tempat ini (antara rumah dan mimbar Nabi) akan diangkat oleh Allah dan
dijadikan taman surga.
Kedua, Sehingga ibadah di sana akan mengantarkan seseorang menuju surga.
Ketiga, bahwa hadis ini bentuknya majaz (kiasan), dalam arti, tempat
antara rumah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan mimbar beliau
disebut sebagai raudhah, karena di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, di tempat ini wahyu disampaikan, kajian dirutinkan, iman
ditumbuhkan, ibadah disemarakkan, semua sahabat khusyu dan tunduk di
hadapan Allah Ta’ala.
Kesimpulan ini disampaikan al-Hafidz Ibnu
Hajar – rahimahullah –. Dan menurut beliau, pendapat ketiga paling
mendekati kebenaran. (Fathul Bari, 4/100).
Karena itulah,
kesempatan untuk mendapatkan keutamaan Raudhah tidak hanya beribadah di
Raudhah masjid nabawi. Di semua tempat, dimana wahyu disampaikan, iman
ditumbuhkan, al-Quran dan Sunnah diajarkan, kajian digalakkan, ibadah
dan ketaatan ditegakkan, di situlah rahmat Allah diturunkan…
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut forum kajian islam di masjid dengan raudhah. Dinyatakan dalam hadis,
Apabila kalian melewati taman surga, mendekatlah. Sahabat bertanya,
“Apa itu taman surga?” beliau bersabda, “Halaqah ilmu.” (HR. Turmudzi
3852, Ahmad 12523 dan dishahihkan al-Hakim)
Demikian, Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi syariah)
Umroh berkualitas? Nyaman? Fasilitas terbaik? Ibadah Khusyu’? , Tentu Mozaik Sahabat Wisata pilihanya. . . ?NYAMAN ?HEMAT ?TERPERCAYA ?TOTAL ACTION ?INSYALLAH MABRUR . MOZAIK SAHABAT WISATA TERBAIK DALAM LAYANAN IBADAH . . . . HUBUNGI: Whatsapp CS 081-6209211 Call Center 031-8477557 Front Office : Giant Maspion Square Room Mastech Block D9, Jl. Ahmad Yani No: 73 Surabaya. website : http://mozaiksahabatwisata.com/
Salah satu khasiat air zamzam adalah dapat digunakan untuk segala hajat/kebutuhan bagi orang yang mengkonsumsinya. Hal ini telah tegas disampaikan Jabir r.a. yang pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda (مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ (رواه احمد وابن ماجه “Air zamzam sesuai tujuan orang yang meminumnya.” (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah) Berdasarkan hadis tersebut, Imam Nawawi di dalam kitab Al- Adzkar mengatakan bahwa ulama pun mengamalkan hadis itu, mereka minum air zamzam dengan niat sesuai apa yang diminta, dan mereka pun mendapatkan khasiat sesuai dengan hajatnya (atas izin Allah). Oleh karena itu, ulama pun mengatakan bahwa disunahkan orang yang minum air zamzam itu untuk agar (minta) diampuni (dosa-dosanya), disembuhkan penyakitnya dan keinginan-keinginan lainnya. Umroh berkualitas? Nyaman? Fasilitas terbaik? Ibadah Khusyu'? , Tentu Mozaik Sahabat Wisata pilihanya. . . ?NYAMAN ?HEMAT ?TERPERCAYA ?TOTAL ACTION ?INSYALLAH MABRUR . MOZAIK SAHABAT WISATA TERBAIK DALAM LAYANAN IBADAH . . . . HUBUNGI: Whatsapp CS 081-6209211 Call Center 031-8477557 Front Office : Giant Maspion Square Room Mastech Block D9, Jl. Ahmad Yani No: 73 Surabaya. . #sahabatmozaik #umrahmurahjawatimur #umrahmurahindonesia #umrohkeluarga #umrohmurah #umrohbersamamozaik #umrohjawabarat #umrohjawatengah #umrohdanhaji2018 #umrohmabrur #umrohpromo #umrohawalmusim #umrahmurahsurabaya #travelumrahmurah #umrohsurabaya #paketumrohmurah
Salah satu khasiat air zamzam adalah dapat digunakan untuk segala hajat/kebutuhan bagi orang yang mengkonsumsinya. Hal ini telah tegas disampaikan Jabir r.a. yang pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda
(مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ (رواه احمد وابن ماجه
“Air zamzam sesuai tujuan orang yang meminumnya.” (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah)
Berdasarkan hadis tersebut, Imam Nawawi di dalam kitab Al- Adzkar
mengatakan bahwa ulama pun mengamalkan hadis itu, mereka minum air
zamzam dengan niat sesuai apa yang diminta, dan mereka pun mendapatkan
khasiat sesuai dengan hajatnya (atas izin Allah).
Oleh karena
itu, ulama pun mengatakan bahwa disunahkan orang yang minum air zamzam
itu untuk agar (minta) diampuni (dosa-dosanya), disembuhkan penyakitnya
dan keinginan-keinginan lainnya.
Umroh berkualitas? Nyaman? Fasilitas terbaik? Ibadah Khusyu’? , Tentu Mozaik Sahabat Wisata pilihanya. . . ?NYAMAN ?HEMAT ?TERPERCAYA ?TOTAL ACTION ?INSYALLAH MABRUR . MOZAIK SAHABAT WISATA TERBAIK DALAM LAYANAN IBADAH . . . . HUBUNGI: Whatsapp CS 081-6209211 Call Center 031-8477557 Front Office : Giant Maspion Square Room Mastech Block D9, Jl. Ahmad Yani No: 73 Surabaya. .
Allah tidak MEMANGGIL orang-orang yang MAMPU tapi Allah MEMAMPUKAN orang-orang yang TERPANGGIL untuk berkunjung ke Baitullah (ka’bah). Menurut makna bahasa, Haji berarti menyengaja atau mengunjungi, sedangkan dalam terminologi islam, Haji itu berarti berkunjung ke Baitullah untuk melaksanakan beberapa amalan-amalan seperti wukuf, tawaf, sa’i serta amalan lainnya pada masa tertentu untuk mendapatkan pahala dan ampunan dari Allah SWT. Keseluruhan rangkaian pelaksanaan ibadah haji itu dilakukan di Arab Saudi, sehingga siapapun yang berangkat kesana tentulah orang yang mampu dan memiliki bekal materi yang cukup. Bila anda selesai membaca catatan saya ini kemudian anda langsung berniat dan bersungguh-sungguh akan melaksanakan Haji atau Umroh, ada 2 kemungkinan saja yang bakal terjadi. Anda mempunyai kesempatan bisa melaksanakan keinginan Haji & Umroh. Anda tidak mempunyai kesempatan untuk melaksanakan keinginan Haji & Umroh. Untuk memahami bahasa “punya kesempatan” atau “tidak punya kesempatan” dalam hal Haji & Umroh kita cukup mengingat contoh nyata “Tukang Becak Naik Haji” , "Penjual Gorengan Naik Haji setelah Menabung selama 20 tahun" , atau sinetron “Tukang Bubur Naik Haji” kemudian... tengok teman atau tetangga kita yang mampu beli mobil Rp.100jt – Rp.500jt hingga 1 milyar tapi belum Haji juga walau ongkos haji hanya berkisar Rp.38 jutaan. Begitulah rahasia Haji.... - Banyak orang yang mampu tetapi tidak sempat. - Ada yang sempat tetapi ia tidak mampu. - Ada lagi yang sempat dan mampu tetapi tidak sehat. - Ada juga yang mampu, sempat dan sehat tetapi harus menunggu 15 tahun lagi. - Ada yang mampu, sempat dan sehat tetapi hatinya tidak tergerak untuk berhaji. (maaf tidak ada niat menyindir si miskin atau si kaya, ini dalam konteks pemahaman “kesempatan” itu tadi). HAJI ITU PANGGILAN, DIPANGGIL, ATAU TERPANGGIL ? Untuk memudahkan memahami kata di atas, kita sandingkan saja padanan perubahan kata “panggil” dengan “daftar” : “panggilan, dipanggil, terpanggil” dengan “daftaran, didaftar, terdaftar”. Untuk jadi “Terdaftar”, kita
Allah tidak MEMANGGIL orang-orang yang MAMPU tapi Allah MEMAMPUKAN orang-orang yang TERPANGGIL untuk berkunjung ke Baitullah (ka’bah).
Menurut makna bahasa, Haji berarti menyengaja atau mengunjungi, sedangkan dalam terminologi islam, Haji itu berarti berkunjung ke Baitullah untuk melaksanakan beberapa amalan-amalan seperti wukuf, tawaf, sa’i serta amalan lainnya pada masa tertentu untuk mendapatkan pahala dan ampunan dari Allah SWT. Keseluruhan rangkaian pelaksanaan ibadah haji itu dilakukan di Arab Saudi, sehingga siapapun yang berangkat kesana tentulah orang yang mampu dan memiliki bekal materi yang cukup.
Bila anda selesai membaca catatan saya ini kemudian anda langsung berniat dan bersungguh-sungguh akan melaksanakan Haji atau Umroh, ada 2 kemungkinan saja yang bakal terjadi.
Anda mempunyai kesempatan bisa melaksanakan keinginan Haji & Umroh.
Anda tidak mempunyai kesempatan untuk melaksanakan keinginan Haji & Umroh.
Untuk memahami bahasa “punya kesempatan” atau “tidak punya kesempatan” dalam hal Haji & Umroh kita cukup mengingat contoh nyata “Tukang Becak Naik Haji” , “Penjual Gorengan Naik Haji setelah Menabung selama 20 tahun” , atau sinetron “Tukang Bubur Naik Haji” kemudian… tengok teman atau tetangga kita yang mampu beli mobil Rp.100jt – Rp.500jt hingga 1 milyar tapi belum Haji juga walau ongkos haji hanya berkisar Rp.38 jutaan. Begitulah rahasia Haji….
– Banyak orang yang mampu tetapi tidak sempat.
– Ada yang sempat tetapi ia tidak mampu.
– Ada lagi yang sempat dan mampu tetapi tidak sehat.
– Ada juga yang mampu, sempat dan sehat tetapi harus menunggu 15 tahun
lagi.
– Ada yang mampu, sempat dan sehat tetapi hatinya tidak tergerak untuk
berhaji.
(maaf tidak ada niat menyindir si miskin atau si kaya, ini dalam konteks pemahaman “kesempatan” itu tadi).
HAJI ITU PANGGILAN, DIPANGGIL, ATAU TERPANGGIL ?
Untuk memudahkan memahami kata di atas, kita sandingkan saja padanan perubahan kata “panggil” dengan “daftar” : “panggilan, dipanggil, terpanggil” dengan “daftaran, didaftar, terdaftar”.
Untuk jadi “Terdaftar”, kita harus daftar terlebih dahulu seteleh kita tahu adanya pengumuman pendaftaran dan kita juga harus pastikan bahwa kita sudah ada didaftar. Begitu juga sebelum kita jadi “Terpanggil” tentu kita harus merespon panggilan agar kita bisa dipanggil dan masuk daftar Terpanggil.
Allah sudah menyebarluaskan panggilan atau undangan ini kepada seluruh umat manusia. Undangan ini sudah dibuat oleh Allah dan disebarluaskan untuk hambaNya sejak ribuan tahun lalu oleh Nabi Ibrahim AS dan dilanjutkan oleh Rasulullah SAW, undangan ini akan tetap ada sampai akhir zaman.
Panggilan yang satu ini adalah sebuah “inisiatif” yang didasari keimanan dan taqwa, yang ‘mengharuskan’ diri untuk mau hadir, ‘harus’ bisa hadir, ‘harus’ merasa tidak enak jika tidak hadir. Memang benar-benar tidak ada pilihan lagi bagi yang berkesempatan. Harus hadir. Urusan undangan yang satu ini kaitan tanggung jawabnya lebih berat daripada sekedar ‘tidak enak’ pada si Pengundang. Tidak semudah itu pula lantas kita ‘bisa’ menghubungi si Pengundang dan dengan enteng memohon maaf atas ketidak hadiran kita karena bermacam alasan-alasan tertentu.
mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali ‘Imraan [3]; ayat: 96-97)
Jadi…. Allah memanggil, kita dipanggil, tetapi hanya “sebagian” saja dari kita yang “terpanggil”. Itu semua tergantung respon kita setelah menerima panggilan.
Saya pikir kurang tepat apa yang kita lakukan ketika ada orang yang mau berangkat haji/umroh kita ngomong (titip pesan) “nanti nama saya di panggil / di sebut ya…..” karena sebenarnya bukan kapasitas manusia (jamaah) untuk melakukan panggilan ini. Cukuplah kita minta didoakan saja sesuai apa yang kita harapkan karena sesungguhnya sebagai insan kita mesti saling mendoakan dalam kebaikan.
BELUM ADA PANGGILAN
Saya sebenarnya kurang setuju dengan penyebutan haji adalah “Panggilan Allah” atau dengan alasan “Belum Ada Panggilan”. Dengan penyebutan “panggilan Allah” itu kok kayaknya mengesankan bahwa Allah itu pilih kasih kepada hambanya. Lah apa itu berarti orang yang belum haji itu bukanlah orang pilihan? bukanlah orang-orang yang disukai Allah ? Apakah Allah lebih memandang orang yang berhaji itu lebih mulia daripada mereka yang belum haji itu? Apakah Allah sama sekali ndak melihat niat dan usaha hambanya itu untuk bisa berangkat ke tanah suci ?
Allah itu pasti suka kepada semua hamba yang beribadah kepadaNya, dan itu tidak terbatas hanya kepada ibadah haji saja. Allah pasti juga suka kepada mereka yang melaksanakan sholat, puasa dan ibadah lainnya, asal dengan satu syarat, bahwa semua itu dilakukan benar-benar niat karena Allah, bukan karena pamer atau niat lainnya.
Jadi istilah “Haji itu panggilan Allah” akan lebih tepat bila diganti dengan “Haji adalah atas izin Allah”.
KEINGINAN YANG KUAT
Yakinlah bahwa Allah tidak memanggil orang-orang yang mampu tapi Allah memampukan orang-orang yang terpanggil.
Untuk bisa menjadi yang “terpanggil” niat saja tidak cukup. Harus dengan “niat dan keinginan yang kuat” yang dimanifestasikan dalam tindakan kita. Berdoa setiap waktu dan mengerahkan segenap tenaga dan usahanya untuk bisa pergi ke Baitullah. Keinginan yang kuat akan menuntun kita ke jalan menuju Baitullah. Kalo ternyata sampai menjelang ajal kita belum bisa merealisasikan niat dan keinginan kuat kita untuk mengunjungi Baitullah dengan berbagai alasan, kita masih ada peluang untuk berhaji yaitu anak cucu kita yang akan menghajikan.
BELUM SIAP
Jika kita lahir dan dibesarkan sebagai seorang muslim, bukankah kita sudah disiapkan sejak dini ? Bukankah rukun islam adalah syahadat, sholat, zakat, puasa ramadhan dan haji ? Jika Islam diibaratkan sebagai sebuah bangunan, maka Rukun Islam merupakan tiang-tiang penyangga utama bangunan itu. Bangunlah tiang-tiang itu dan mulailah dari yang paling bisa dan memungkinkan untuk dibangun. Sejak dini semestinya kita juga sudah harus siap-siap menyediakan material-material yang diperlukan untuk membangun tiang-tiang tersebut. Namun kenyataannya banyak yang sekedar atau bersungguh-sungguh membangun 4 tiang utama dan mengesampingkan 1 tiang utama itu.
Catatan H. Abdul Halim
ANTREAN HAJI PANJANG
Semua rangkaian ibadah Haji adalah mengandalkan fisik. Usia semakin tua semakin berat melaksanakan ibadah haji. Maka lebih afdol ibadah haji dilaksanakan selagi muda dan sehat sehingga bisa melaksanakan semua rukun, wajib dan sunnahnya berhaji.
Sudah menjadi sebuah fakta yang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa pada saat ini ibadah haji di negara Indonesia menjadi suatu ibadah yang sulit untuk dilaksanakan, hal ini dikarenakan adanya “waiting list” yang sangat banyak, sehingga masa tunggu untuk pemberangkatan haji menjadi sangat lama.
Kalo hari ini anda langsung ke Kantor Depag untuk Daftar Haji, saya pastikan bahwa anda punya kesempatan berangkat haji 15 tahun lagi. Ya… 15 tahun lagi. Bahkan ada wilyah yang daftar tunggunya sudah sampai 20 tahun lebih. Berapa umur anda sekarang ? Kalau tidak daftar haji sekarang mau berangkat kapan? Inilah yang menjadi renungan umat islam yang ada di Indonesia, sebab untuk mau pergi haji saja mesti antri 10-25 tahun lamanya bahkan bisa jadi bisa lebih lama lagi.
Hampir bisa dipastikan karena antrean panjang haji orang akan beralih ke Umroh (haji kecil). Orang yang Umroh akan meningkat tahun-tahun mendatang. Perkembangan ekonomi Indonesia yang relatif stabil meningkatkan jumlah kelas menengah “middle class” Muslim. Pada saat yang sama, memberikan peluang lebih besar bagi kelas bawah “lower class” untuk menabung guna membiayai perjalanan naik haji atau umrah. Karena itu pula, jumlah Muslimin-Muslimat yang berniat naik haji dan umrah juga bakal berlipat ganda., Bisa jadi nanti pergi umroh pun menjadi sulit dan harus masuk daftar “waiting list” karena visa umroh pun terbatas jumlahnya.
Umrah artinya berkunjung atau berziarah. Setiap orang yang melakukan ibadah haji wajib melakukan umrah, yaitu perbuatan ibadah yang merupakan kesatuan dari ibadah haji. Pelaksanaan umrah ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah: 196 yang artinya `Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah...` Mengenai hukum umrah, ada beberapa perbedaan pendapat. Menurut Imam Syafi`i hukumnya wajib. Menurut Mazhab Maliki dan Mazhab Hanafi hukumnya sunah mu`akkad (sunah yang dipentingkan). Umrah diwajibkan bagi setiap muslim hanya 1 kali saja, tetapi banyak melakukan umrah juga disukai, terlebih jika dilakukan di bulan Ramadhan. Hal ini didasarkan pada hadist Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya `Umrah di dalam bulan Ramadhan itu sama dengan melakukan haji sekali`. Pelaksanaan umrah Tata cara pelaksanaan ibadah umrah adalah: mandi, berwudhu, memakai pakaian ihram di mîqât, shalat sunah ihram 2 rakaat, niat umrah dan membaca Labbaik Allâhumma `umrat(an) (Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, untuk umrah), membaca talbiah serta doa, memasuki Masjidil Haram, tawaf, sa`i, dan tahalul. Tahapan Umrah Berangkat menuju Miqat Berpakaian dan berniat Ihram di Miqat (Tempat Miqat, al : Bier Ali, Ji`ronah,Tan`im, dsb) Shalat sunat ihram 2 rakaat jika memungkinkan Melafazhkan niat Umroh : Labbaik Allahuma Umrotan Teruskan perjalanan ke Mekah, dengan membaca Talbiah sebanyak-banyaknya dan mematuhi larangan saat ihram Melakukan Tawaf sebanyak 7 putaran Melakukan Sa`i antara Bukit Safa - Bukit Marwah sebanyak 7 kali Tahallul (menggunting rambut) Ibadah Umroh selesai Syarat, Rukun, dan Wajib Umrah Syarat untuk melakukan umrah adalah sama dengan syarat dalam melakukan ibadah haji. Adapun rukun umrah adalah: Ihram Tawaf Sa`i Mencukur rambut kepala atau memotongnya Tertib, dilaksanakan secara berurutan Sementara itu wajib umrah hanya satu, yaitu ihram dari mîqât. Larangan dalam Umrah Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sudah memakai pakaian ihram dan sudah berniat melakukan ibadah haji/umrah adalah: Melakukan hubungan seksual atau apa pun
Umrah artinya berkunjung atau berziarah. Setiap orang yang melakukan ibadah haji wajib melakukan umrah, yaitu perbuatan ibadah yang merupakan kesatuan dari ibadah haji. Pelaksanaan umrah ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah: 196 yang artinya `Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah…`
Mengenai hukum umrah, ada beberapa perbedaan pendapat. Menurut Imam Syafi`i hukumnya wajib. Menurut Mazhab Maliki dan Mazhab Hanafi hukumnya sunah mu`akkad (sunah yang dipentingkan).
Umrah diwajibkan bagi setiap muslim hanya 1 kali saja, tetapi banyak melakukan umrah juga disukai, terlebih jika dilakukan di bulan Ramadhan. Hal ini didasarkan pada hadist Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya `Umrah di dalam bulan Ramadhan itu sama dengan melakukan haji sekali`.
Pelaksanaan umrah
Tata cara pelaksanaan ibadah umrah adalah: mandi, berwudhu, memakai pakaian ihram di mîqât, shalat sunah ihram 2 rakaat, niat umrah dan membaca Labbaik Allâhumma `umrat(an) (Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, untuk umrah), membaca talbiah serta doa, memasuki Masjidil Haram, tawaf, sa`i, dan tahalul.
Tahapan Umrah
Berangkat menuju Miqat
Berpakaian dan berniat Ihram di Miqat (Tempat Miqat, al : Bier Ali, Ji`ronah,Tan`im, dsb)
Shalat sunat ihram 2 rakaat jika memungkinkan
Melafazhkan niat Umroh : Labbaik Allahuma Umrotan
Teruskan perjalanan ke Mekah, dengan membaca Talbiah sebanyak-banyaknya dan mematuhi larangan saat ihram
Melakukan Tawaf sebanyak 7 putaran
Melakukan Sa`i antara Bukit Safa – Bukit Marwah sebanyak 7 kali
Tahallul (menggunting rambut)
Ibadah Umroh selesai
Syarat, Rukun, dan Wajib Umrah
Syarat untuk melakukan umrah adalah sama dengan syarat dalam melakukan ibadah haji. Adapun rukun umrah adalah:
Ihram
Tawaf
Sa`i
Mencukur rambut kepala atau memotongnya
Tertib, dilaksanakan secara berurutan
Sementara itu wajib umrah hanya satu, yaitu ihram dari mîqât.
Larangan dalam Umrah
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sudah memakai pakaian ihram dan sudah berniat melakukan ibadah haji/umrah adalah:
Melakukan hubungan seksual atau apa pun yang dapat mengarah pada perbuatan hubungan seksual
Melakukan perbuatan tercela dan maksiat
Bertengkar dengan orang lain
Memakai pakaian yang berjahit (bagi laki-laki)
Memakai wangi-wangian
Memakai khuff (kaus kaki atau sepatu yang menutup mata kaki)
Melakukan akad nikah
Memotong kuku
Mencukur atau mencabut rambut
Memakai pakaian yang dicelup yang mempunyai bau harum